Diet Atkins; Pengertian, Manfaat dan Risikonya

Diet Atkins


Diet Atkins dicetuskan oleh seorang dokter spesialis jantung bernama Robert Atkins pada tahun 1972. Diet ini berupaya mengendalikan atau mengurangi asupan karbohidrat, dan mengonsumsi lebih banyak protein serta lemak sebagai gantinya. Selain itu Anda juga bisa menggantinya dengan sayuran non-tepung, seperti asparagus, dan makanan berlemak tinggi. Jika pada diet Dukan menekankan pada pola makan tinggi protein serta rendah karbohidrat dan lemak, maka pada Diet Atkins, Anda harus mengurangi asupan karbohidrat dan mengisi sumber energi, seperti daging.

Diet ketogenik mungkin merupakan diet rendah karbohidrat untuk menurunkan berat badan saat ini, tetapi pendahulunya diet Atkins adalah versi asli dari pendekatan makan ketat ini. “Atkins dan keto adalah diet rendah karbohidrat yang dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan, manajemen diabetes, dan kesehatan jantung,” kata Vanessa Rissetto, RD, ahli gizi yang berbasis di Hoboken, New Jersey.

Ketogenic jauh lebih tinggi lemaknya daripada Atkins, perbedaan utama antara Atkins dan keto, kata Rissetto, "adalah Anda secara bertahap meningkatkan asupan karbohidrat pada Atkins," Sementara itu, dia menambahkan, karbohidrat "tetap sangat rendah pada diet keto. , memungkinkan tubuh Anda untuk tetap dalam ketosis dan membakar keton untuk energi.”

Banyak yang menganggap pola makan tinggi lemak memang sebenarnya tidak baik untuk kesehatan. Makanan berlemak sendiri lekat dengan peningkatan kolesterol dan risiko penyakit kronis lainnya. Namun, sudah lebih dari 20 penelitian selama 12 tahun terakhir ini mengemukakan diet Atkins baik untuk menurunkan berat badan.

Tubuh tetap membutuhkan lemak tak jenuh untuk membantu menjalankan fungsi normalnya. Lemak ini berfungsi melindungi kesehatan jantung, mengontrol gula darah, dan membantu mengurangi berat badan. Dari fakta tersebut di atas, semua jenis lemak tidaklah buruk. Lemak tak jenuh HDL, alias lemak baik, tetap dibutuhkan oleh tubuh agar fungsinya berjalan optimal. Peran lemak tersebut diantaranya adalah melindungi kesehatan jantung, mengontrol gula darah, dan membantu mengontrol berat badan.
Oleh karena itu, menu makanan diet Atkins merupakan sumber makanan yang mengandung protein murni (rendah lemak), lemak sehat yang disebut HDL, dan sayuran tinggi serat.

Manfaat Diet Atkins

Diet ini biasanya direkomendasikan untuk orang yang mencari cara yang cukup cepat untuk mencapai tujuan penurunan berat badan, diet Atkins juga berpeluang memperbaiki kadar kolesterol dan gula darah. Selain itu, diet ini juga dianggap dapat membantu mengurangi risiko penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, sindrom metabolik, dan penyakit jantung.

Risiko diet Atkins yang perlu Anda ketahui

Seperti diet-diet lainnya, diet Atkins juga mempunyai risiko bagi kesehatan. Akibat asupan karbohidrat yang berkurang, beberapa efek samping yang dapat muncul diantaranya ialah pusing, sakit kepala, lelah, lemas, mual, diare, dan susah buang air besar.

Risiko lain yang mungkin terjadi pada fase awal diet Atkins berupa keadaan ketosis. Ketika Anda hanya mengonsumsi gula dan karbohidrat dalam jumlah sedikit, tubuh akan mencerna lemak untuk energi tubuh. Metabolisme lemak ini menghasilkan zat sisa bernama keton dan bisa memicu gejala mual, mual, sakit kepala, bau mulut, serta perubahan psikologis. 

Keadaan ketosis yang berlangsung lama terbilang cukup berbahaya karena dapat menyebabkan masalah lebih serius, yakni ketoasidosis. Kondisi ini terjadi ketika zat keton menumpuk di dalam darah dan menjadi beracun. Penumpukan zat beracun tersebut bisa mengarah pada koma, bahkan kematian.
Kelvin Halim, nutrisionis Jovee, menambahkan, Konsumsi tinggi lemak berisiko pula terhadap masalah jantung dan kolesterol. Makanya, Anda memang disarankan untuk makan makanan bergizi seimbang.

Post a Comment

0 Comments