Apa itu Diet Intermittent fasting?

Diet Intermittent Fasting adalah

Apa itu Diet  Intermittent fasting? Diet  Intermittent fasting atau biasa disebut dengan diet puasa adalah diet dengan metode mengatur pola makan dengan cara berpuasa selama beberapa waktu. Namun selama berpuasa tersebut, Anda masih dapat mengonsumsi minuman. Metode diet ini hampir sama dengan metode diet OCD.Jika diet DEBM lebih mengatur jenis kandungan makanan yang dikonsumsi, maka diet ini mengatur kebiasaan makan Anda.

Diet Intermittent fasting tidak melarang Anda untuk mengonsumis jenis makanan tertentu, tidak mengurangi porsi makan namun mengatur waktu kapan Anda harus berhenti makan. Metode ini menganjurkan untuk melakukan puasa makan selama 16 jam, tapi waktunya dapat Anda tentukan sendiri.

Terlepas dari apa yang mungkin Anda pikirkan, diet ini sebenarnya cukup mudah dilakukan. Banyak orang melaporkan merasa lebih baik dan memiliki lebih banyak energi selama puasa. Rasa lapar nantinya bukan masalah besar, meskipun pada awalnya bisa menjadi masalah, sementara tubuh Anda mulai terbiasa untuk tidak makan dalam waktu yang lama.

Pada diet ini, tidak ada makanan yang diperbolehkan selama periode puasa, tetapi Anda dapat mengonsumisi minuman seperti; air putih, kopi, teh, dan minuman non-kalori lainnya.

Apa Manfaat Diet Intermittent Fasting?

Pada dasarnya “berpuasa” berguna dalam kesehatan, terlebih cara berpuasa sudah dikenal sejak lama sebagi cara untuk bertahan hidup. Puasa juga berguna untuk mengeluarkan zat-zat beracun dari dalam tubuh.

Anda yang mungkin mempunyai pola makan yang tidak beraturan karena terlalu sibuk dalam bekerja, sering di luar rumah atau sering melewatkan makan, dengan menjalani intermittent fasting, Anda dapat memperbaiki atau membentuk perilaku makan yang lebih sehat.

Metode ini melatih daya tahan tubuh agar tetap dapat menjalankan fungsinya walaupun sedang tidak mengonsumsi makanan dalam periode tertentu.

Intermittent fasting juga membantu tubuh mengendalikan kadar kolesterol dan tekanan darah karena tubuh melakukan pembakaran lemak lebih efektif saat berpuasa, serta membuat hormon insulin lebih sensitif terhadap makanan.

Dengan demikian, tubuh akan terbantu untuk melakukan peremajaan dan perbaikan sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan. Diet intermittent fasting ikut membuat respons tubuh dalam melawan atau mencegah kerusakan organ.

Bagaimana cara melakukan diet Intermittent Fasting?
Intermittent fasting memiliki beberapa aturan yang bervariasi untuk mengurangi konsumsi makanan. Pada umumnya, metode ini hanya menentukan dalam seminggu, kapan saja waktu untuk berpuasa.

The 16/8 method: membagi 16 jam waktu berpuasa dan 8 jam waktu mengonsumsi makanan. Contoh: Anda boleh makan dari jam 1 siang sampai jam 9 malam, kemudian dilanjutkan berpuasa hingga 16 jam ke depan.
Eat-Stop-Eat: mengharuskan Anda tidak mengonsumsi makanan selama 24 jam dalam beberapa hari per minggu. Misalnya Anda berhenti mengonsumsi makanan dari waktu makan malam hingga makan malam berikutnya, kemudian dilanjutkan dengan setelah satu hari tidak berpuasa. Menghentikan makan selama 24 jam mungkin terdengar sangat sulit, tapi Anda bisa memulai metode ini secara bertahap alias tidak perlu memulai langsung 24 jam.
The 5:2 Diet: dilakukan dengan cara mengurangi jumlah konsumsi hingga 25% dari jumlah normal, sekitar 500 – 600 kalori per hari atau setara dengan satu kali porsi makan. Metode ini dilakukan dalam dua hari per minggu namun tidak berurutan, dan Anda masih dapat mengonsumsi makanan secara normal pada lima hari dalam seminggu.

Meskipun cenderung aman, intermittent fasting tidak diperuntukkan bagi orang-orang dengan kondisi medis tertentu. Oleh karena itu hindari atau konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami beberapa kondisi di bawah ini:

  • Memiliki riwayat penyakit diabetes.
  • Mengalami masalah kadar gula darah.
  • Mengalami tekanan darah rendah.
  • Menjalani masa pengobatan.
  • Memiliki indeks massa tubuh di bawah normal.
  • Memiliki riwayat gangguan makan.
  • Seorang perempuan yang sedang mencoba hamil.
  • Perempuan yang mengalami perdarahan berlebih saat menstruasi.
  • Seorang perempuan yang sedang hamil atau menyusui
Perlu diingat, makan dengan kecukupan nutrisi dan olahraga teratur merupakan kunci hidup sehat dan mempertahan berat badan ideal.

Selamat mencoba, tetap sehat dan semoga berhasil!

Post a Comment

0 Comments