Diet Tanpa Nasi Ala Ria Ricis, Amankah?

                                              Ria Ricis

Siapa sih yang tidak kenal Youtuber Indonesia yang terkenal dengan celoteh-celotehnya nan ceria? Ya, Ria Ricis.  Ria Ricis yang bernama asli Ria Yunita adik Oki Setiana Dewi ini kini tampak lebih ramping. Usut punya usut, ternyata Ria Ricis berhasil menurunkan berat badan 10 kg selama tiga bulan.

Pengalaman mengenai dietnya Ricis ungkapkan lewat podcast di kanal YouTube milik komedian Sule, dan Sule membuka podcast dengan topik seputar tubuh Ria Ricis yang dulu gendut kini tampak langsing.

Pada mulanya Sule menanyakan kabar Ria Ricis yang semakin terlihat semakin langsing. Ria Ricis lantas mengungkapkan memang berat badannya turun banyak.

"Turun 10 kg," kata Ria Ricis dikutip dari YouTube Sule Channel, Kamis (15 April 2021).

"Sepuluh kilo dalam?" tanya Sule.

"Turunnya dalam waktu tiga bulan, terus setelah itu maintance doang, sekarang total 6-7 bulanan diet," lanjutnya.

Ria Ricis juga menjelaskan kiat diet yang dilakukannya dan ampuh menurunkan berat badannya dalam waktu singkat.

Demi target menurunkan berat badan itu, Ria Ricis mengaku sudah hampir tiga bulan terakhir tidak mengonsumsi nasi putih.

"Ricis dietnya tidak makan nasi karbo enggak sama sekali dalam tiga bulan pertama, tapi kalau sekarang udah dikurangin" jelas Ricis.Mendengar hal itu Sule penasaran, bagaimana Ria Ricis melakukan diet. Sule bertanya sambil mengajaknya bercanda.

Ricis memberikan tips diet untuk pembaca sekalian, sebaiknya tidak makan buah yang mengandung air dan gula dalam jumlah banyak.

Ria Ricis berujar ia hanya mengonsumsi satu jenis buah di waktu tertentu.

"Aku buahnya cuma buah naga, itu sebelum tidur," kata Ria Ricis.

"Enggak bau naga tuh mulutnya?" tanya Sule dengan nada bercanda.


"Bau naga sih enggak, tapi pup-nya jadi lancar," jawab Ricis.

Terakhir, Ria Ricis menganjurkan untuk banyak minum air putih setiap harinya.

Selain ingin menjaga pola hidup sehat, Ria Ricis tak jarang mendapatkan komentar bernada body shaming atau gendut dari orang lain. Sehingga, ia ingin berubah agar tidak disebut gendut lagi.

Ria Ricis pun mengemukakan alasan kenapa melakukan diet yang begitu serius.

"Pertama ingin hidup sehat. Karena sebulan sekali ada sakit maag, sakit lambung. Kedua karena orang bilang aku gendut. Body shaming gitu," katanya lewat kanal YouTube SULE TV.

Ketimbang disebut bertambah gendut, Ria Ricis lebih memilih disebut kurusan. Sampai-sampai ia terkadang rela memberikan uang saat ada yang menyebutnya kurusan.

Selain mengurangi nasi, Ria Ricis juga rutin melakukan aktivitas berolahraga. Hal itu menjadi kunci berikutnya atas kesuksesan Ricis menurunkan berat badan.

"Dulu aku tuh selama tiga bulan berturut-turut setiap hari olahraga," kata Ria Ricis.

Diet Tanpa Nasi

Lalu bagaimana menurut para pakar mengenai diet ini?


Diet yang terbukti berhasil menurunkan berat badan memang banyak jenisnya, namun masih ada orang yang melakukan diet tanpa mempertimbangkan aspek kondisi atau kesehatan tubuh mereka. Beredar anggapan bahwa dengan tidak makan nasi, maka berat badan akan menurun. Mungkin, ada pemikiran bahwa nasi menjadi adalah penyebab utama terjadinya kegemukan atau obesitas.

Namun, ada baiknya kita menilik pada hasil penelitian para ahli. Dilansir dari Halodoc, sebuah studi yang dilakukan oleh Profesor Tomoko Imai dari Doshisha Women’s College of Liberal Arts di Kyoto, Jepang, menjelaskan bahwa salah satu cara yang disarankan untuk menurunkan angka obesitas adalah mengonsumsi nasi. Ketika mengonsumsi nasi, Anda akan merasa kenyang dan tidak ingin lagi mengonsumsi makanan lain, sehingga aktifitas makan berlebihan dapat dikurangi.

Sebelum memutuskan memilih jenis diet tanpa nasi, kita harus memahami dulu dua jenis karbohidrat. Meski namanya sama-sama karbo, tapi fungsinya berbeda jauh.

1. Karbohidrat kompleks


Jenis karbohidrat ini adalah olahan dari gandum utuh seperti oatmeal dan beras cokelat atau beras merah. Karbohidrat kompleks mengandung banyak sekali nutrisi dan tentunya sehat.

2. Karbohidrat sederhana


Berbeda dengan karbohidrat kompleks, karbohidrat sederhana atau refined carbohydrates hanya mengandung endosperma dari gandum. Dalam proses pembuatannya, vitamin, mineral, dan serat juga hilang. Karbohidrat sederhana seperti nasi, roti, dan pasta juga cenderung mengandung indeks glikemik tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar gula darah secara signifikan. (Tempo.com)

Tidak Efektif Jika Dikonsumsi Berlebihan


Selain memberikan efek rasa kenyang dan mencegah terjadinya kegiatan makan berlebihan, nasi yang dikonsumsi memiliki kandungan nutrisi, serat, dan senyawa tanaman yang efektif dalam memberikan perlindungan pada usus besar dari ancaman berbagai penyakit. Namun, bukan berarti Anda bisa mengonsumsi nasi dalam jumlah besar alias berlebihan.

Mengonsumsi nasi berlebihan akan memicu risiko terjadinya sindrom metabolis. Ada batasan dalam mengonsumsi nasi, contohnya, dalam 100 gram nasi putih, Anda mendapatkan asupan karbohidrat sebesar 27,9 gram, lemak 0,28 gram, protein 2,66 gram, dan kalori sebesar 129 kalori. Semakin banyak Anda  mengonsumsi nasi, maka terjadi peningkatan risiko penyakit diabetes, terlebih jika Anda tidak mengimbanginya dengan bergerak aktif seperti berolahraga rutin.

Manfaat Diet Tanpa Nasi


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, diet tanpa nasi bisa memberikan banyak manfaat. Pertama, berat badan bisa turun karena banyak makanan yang sebaiknya tak dikonsumsi selama diet. Target berat badan bisa tercapai dengan pembatasan kalori dan lebih banyak melakukan olahraga untuk membakar lemak.

Kedua, makanan rendah sodium bisa meningkatkan kesehatan ginjal. Ginjal bertugas menjaga keseimbangan garam dalam tubuh, jika jumlah garam berkurang, maka tugasnya pun semakin ringan. Ketiga, membatasi asupan sodium juga dapat menurunkan tekanan darah seseorang.

Jadi, ketika seseorang memutuskan untuk menjalani diet tanpa nasi, pastikan tidak mengonsumsi refined carbohydrates jenis lain. Percuma saja ketika seseorang tidak makan nasi namun masih mengonsumsi roti dan pasta setiap harinya. (Halodoc)

 Risiko Diet Tanpa Nasi


Tak hanya memiliki banyak manfaat, diet tanpa nasi juga memiliki risiko yang perlu Anda perhatikan. Saat menjalankan diet ini dalam jangka waktu lama, pembatasan asupan nutrisi bisa menyebabkan ketidakseimbangan.

Misalnya, massa otot akan berkurang saat tubuh kekurangan protein. Mengutip Better Me, jika Anda tak mengonsumsi suplemen, tubuh akan kekurangan banyak nutrisi sehingga menyebabkan banyak masalah kesehatan.

Ketidakseimbangan nutrisi membuat diet tanpa nasi tak cocok dilakukan dalam jangka waktu lama. Tak hanya itu, diet ini juga sulit dilakukan, apalagi di tengah masyarakat yang punya kebiasaan makan nasi di setiap acara.

Tips Diet Tanpa Nasi


- Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks yang lebih bernutrisi ketimbang karbohidrat sederhana

- Tinggalkan jenis karbohidrat sederhana selain nasi seperti roti dan pasta

- Hindari makanan dengan indeks glikemik tinggi karena bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat

- Jaga konsumsi kalori tetap di angka 1,200 hingga 2,000

- Gantikan kebutuhan kalori dengan pilihan makanan yang lebih sehat seperti biji-bijian dan produk olahan gandum

- Tambahkan porsi sayur lebih banyak karena sayur termasuk karbohidrat yang kaya serat

- Hindari junk food, soda, permen, cokelat, makanan beku, gorengan, atau makanan dengan kadar gula tinggi

- Cari alternatif pengganti nasi putih seperti nasi merah, nasi cokelat, atau shirataki dengan kadar kalori lebih rendah

Bagi penderita diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi, diet tanpa nasi memang direkomendasikan. Tapi ingat, mengurangi konsumsi kalori per harinya harus tetap berada dalam pengawasan dokter.

Tak hanya itu, diet tanpa nasi harus berjalan sesuai dengan gaya hidup sehat. Mulai dari menjaga pola tidur, menghindari alkohol, olahraga, banyak minum air putih, dan hindari stres.  Saat makan pun, meskipun Anda sedang diet bukan berarti harus menolak ketika diajak makan siang atau makan malam oleh teman atau keluarga. Pilih alternatif menu yang sesuai dengan rencana diet tanpa nasi Anda tanpa mengurangi kenikmatan makan bersama.

Jangan menahan diri berlebihan yang justru bisa membuat tubuh mengirimkan sinyal lapar berlebih. Konsekuensinya justru rentan makan berlebihan dan bisa jadi menggagalkan rencana diet tanpa nasi Anda.

Oleh karena itu, supaya mendapatkan porsi nasi yang tepat untuk menunjang keinginan agar mendapatkan berat badan ideal ketika diet, disarankan untuk bertanya langsung pada dokter ahli gizi. Hal ini untuk mengurangi dampak risiko yang muncul ketika menjalani diet, terlebih jika diet yang Anda lakukan tidak berdasarkan saran dokter.

Salam sehat!

Post a Comment

0 Comments